Wednesday, December 24, 2008

Mabok Duren

Setiap manusia diciptakan dengan tingkat sensitivitas yang berbeda.

Ada orang yang hyper sensitive, sampe-sampe kita ngerasa ni orang mungkin punya indera ke-enam. Gimana enggak? Kita baru tatap belakang kepalanya aja, dia udah ngerasa, dan akhirnya mau minggir, memberi jalan tanpa perlu diklakson. Hehe.

Tapi, di sisi lain, ada juga tu orang yang derajat sensitivitasnya berada jauh dibawah titik nol. Misalnya : membawa benda berbau tajam seperti duren ke dalam ruangan tertutup dan ber-AC seperti bus jurusan Jogja yang sedang saya naiki sekarang.

B-A-U. Kepala mulai terasa pusing, otak sudah mati-matian berusaha menon-aktifkan saraf penciuman tapi gak berhasil. Bebauan masih saja mampir dan mencolek-colek saraf pengendali emosi. Uuuughh..

Efek samping berikutnya adalah mata mulai berkunang-kunang dan wajah lawan bicara semakin gak jelas (apalagi kalo mulutnya juga mengeluarkan bebauan turunan dari duren).

Perut terasa mual. Pada tahap ini, otak mulai bekerja, mempertanyakan kenapa ada orang yang berpikir bahwa tidak mungkin ada orang yang tidak suka duren. Seolah-olah menyukai duren dan produk turunannya (termasuk baunya) merupakan keharusan bagi setiap orang.

Satu lagi pelajaran penting tentang kehidupan, kawan.. Satu lagi pelajaran penting tentang kehidupan.. Satu lagi pelajaran penting.. Satu lagi pelajaran.. Satu lagi.. (inilah tahap akhir paling mematikan dari virus durentosis baulosis : kesadaran berangsur-angsur menghilang)

Friday, December 19, 2008

There is Something Behind of Everything

Pagi ini saya seperti sedang simulasi ujian kompre. Saya harus menjelaskan kepada seorang sarjana lulusan Sastra Perancis, tentang segalanya yang berhubungan dengan akuntansi. Yeah, I mean, EVERYTHING.. Beliau ini baru dapet amanah mengurusi bagian keuangan sebuah lembaga zakat. Allah, ada apa ini? Bukankah aneh, jika kepengurusan uang diserahkan kepada orang yang belum mengerti tentang keuangan?


Bukankah akan lebih baik jika suatu urusan diserahkan kepada orang yang memiliki kapabilitas untuk mengurusnya? Kapabilitas bermakna ilmu pengetahuan tentangnya dan pengalaman. Sementara beliau ini, (sorry to say), minim ilmu dan pengalaman.

Astaghfirullah..

Saya bener-bener harus bantu beliau.. Rasanya dzhalim kalo saya lantas 'melepas' begitu saja..

Huff.. Asal beliaunya jangan mulai minta jelasin pake bahasa Perancis aja.. Hehe..

Eh, malah bisa barter ilmu kan ya? Asiiik.. Setelah dapet temen sekamar mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman, sekarang ada yang bisa ditodong buat ngajarin Bahasa Perancis.. Yeah.. Smangka! ^_^


*smoga saya bisa sabar menghadapi beliau.. sesabar saya ketika berhadapan dengan adik les privat akuntansi yang saya ajar yang.... yaaa... benar-benar memerlukan kesabaran ekstra.. hampir tiap kali ngajar saya ngucap berkali2 dalem hati : "ishbir yaa ukhtiiy.." Jangan sampe aja bilang dalem hati gini : "La taghdob walakal jannah!"
Hehe..*

Thursday, December 18, 2008

Ketika Kehilangan

Hampir selalu muncul tanya : "Mengapa?"
Pasti timbul rasa : Berduka.
Atau bahkan air mata : Penyesalan.
Ada juga yang berkata : "Tak percaya.."


Namun, jika memang sudah takdir-Nya..
Apakah pantas seorang gembala menggugat si pemilik kambing yang mengambil kambing-kambingnya kembali?


*Toshi sakit.. Harus 'dioperasi'.. Kondisinya masih kritis.. Cepat sembuh ya Toshi.. Aku kangen lantunan murottal dari 'bibirmu'.. *

Sunday, December 14, 2008

Mati Lampu

Awalnya pasti terasa gelap, pekat..

Tapi sistem tubuh manusia memang tidak dirancang untuk bekerja secara instan..

Perlahan, mata mulai terbiasa dengan gelap, hingga akhirnya tak lagi pekat..



Kawan, satu lagi pelajaran singkat tentang kehidupan..

Kalo malem-malem mati lampu, dan kamu gak tau dimana letak obat nyamuk, racun serangga dan teman-temannya, jangan sekalipun *ulangi* jangan sekalipun *ulangi* jangan sekalipun buka pintu demi memperoleh secercah cahaya..

Karena nyamuk bisa dengan leluasa menerobos masuk ke dalam rumah dan akhirnya membuatmu tak bisa tidur semalaman. Pengalaman mendebarkan yang meninggalkan jejak berupa bentol-bentol di tangan dan kakimu..


*catatan saat diri ini merasa perlu ikut kursus kilat tari saman*

Sunday, November 30, 2008

Renung

"Bahkan dedaunan yang jatuh dari tangkainya tidak terlepas dari skenario Allah.."


Inilah kalimat yang membuat saya berhenti sejenak. Saya pandangi punggung sosok yang barusan mengucapkan kalimat itu, karena ia memang sedang duduk membelakangi saya. Sosok biasa saja, seorang al-ukh yang sedang meminum sereal hangat. Entah dengan maksud apa ia mengucapkan kalimat itu. Entah untuk siapa kalimat itu ditujukan. Di malam yang bagi saya, sangat melelahkan. Di ruang keluarga Asma Amanina yang sudah mulai sepi, karena penghuni Asma sebagian besar telah terlelap..

Saya tengah berkutat dengan buku karangan O'Brien dan Marakas. Yang kalau bukan karena buku wajib mata kuliah Sistem Teknologi Informasi, tidak akan ada di atas meja saya malam ini.

Setelah lelah sejak Sabtu pagi hingga Ahad sore mengikuti Dauroh Murobbi Kampus. Setelah miris, karena bertepatan ketika saya ada di DMK, teman-teman sekelas saya sedang makan-makan karena mereka lulus ujian kompre di hari Sabtu itu. Setelah khawatir dimarahi ustadz karena keluar Asma jam 8 malam, padahal saya harus mengirimkan fax ke beberapa surat kabar sehubungan dengan amanah di tim media. Setelah bingung kenapa malah buku STI yang ada di atas meja padahal besok Senin itu ujian Etika Bisnis. Setelah merasa kelaparan karena tidak sempat beli makan, dan akhirnya masak mie instan jam setengah 10 malam.

Semuanya, membuat saya ingin menangis. Dan air mata itu memang sudah keluar sedikit, di sudut dapur yang gelap karena lampunya lagi-lagi mati, entah untuk yang keberapa kali. Air mata itu keluar, ketika saya menengadah, melihat langit, tapi tak hendak meragukan keMahaTahuanNya.

Saya masih harus banyak belajar tentang ikhlas, tentang tadhiyyah, tentang rasa sakit, tentang prioritas.

Malam semakin larut, saya masih duduk di ruang keluarga yang bertambah sepi. Kini hanya tinggal 2 orang, saya dan seorang al-ukh lain yang juga sedang duduk membelakangi saya, sibuk menyetrika. Saya masih merasakan sakit di sekitar pundak kanan, saya sampai lupa apa yang tadi telah terjadi pada salah satu anggota tubuh saya itu.

Laa haula wa laa quwwata illaa billaah...



*ajari aku menjadi kuat, atau paling tidak, jadilah sumber kekuatanku..*

Wednesday, November 26, 2008

Inspirasi Hari Ini

Guys, guys.. Di kelas tadi, beberapa orang lagi ngomongin mau jual barang-barang kosnya.. Soalnya kan kita-kita dah pada mau lulus Februari tu..

Nah, salah satu diantara mereka, ngusulin, gimana kalo barangnya dititipin di Toko BARKAS aja.. Toko BarKas, sesuai dengan namanya, BARang beKAS, tempat menjual barang-barang bekas. Bisa nemu apa aja disanah..

Tiba-tiba, penciuman bisnis saya mengendus peluang.. Haha.. Saya jadi pengen buka toko BarKas nih.. Kan ga perlu modal gede tu.. Paling cuma butuh tempat untuk tokonya aja.. Barang-barangnya? Didapet dari orang-orang yang mau menjual barang bekasnya.. Perjanjiannya dititipkan di toko.. Saya bisa ambil komisi 10-20% dari harga jual barang. Kalo barang ga kejual, bisa diambil lagi sama pemiliknya..

Gimana? Gimana? Ide bagus, bukan? Soalnya, saya lagi mikir-mikir untuk buka usaha sendiri nih.. Yang ga butuh modal gede, tapi bisa untung gede..

Asiik, dah dapet satu alternatif baru nih.. ^_^

Smangkaa!!

Tuesday, November 25, 2008

I Did It My Way

Pagi ini, ada sms masuk ke hape. Bunyinya :

"B-) Aslkm w, alkhmdllhirbbl'almn, smg Alloh ttp mnjg kimnn & kislmn kt smua, tdk akn sia2 ank2 bpk bljr agm, dan akn sll mnjg aqdh, jngn pkr mcm2 mntpkn ht tuk mlngkh kedpn, ms yg pnh hrpn, insy4llh,."

Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. Alhamdulillah..

Trus pas mau berangkat ke kampus, lewat depan kelas di Asma, ada tulisan :

"Jangan telat bersyukur hari ini."

Spontan, Alhamdulillah..

Trus, di parkiran Asma, mau keluarin motor, upss.. Bannya kempes.. Dorong dulu ke bengkel.. Di bengkel, saya berdua sama seorang temen (namanya Rina, anak uny), sambil nunggu ban motornya diganti (soalnya, menurut mas2 bengkel, dah ga bisa ditambal., jadi harus diganti), saya senyum, dan bilang :

"Jadi inget sama tulisan di papan tulis tadi.."

Kita berdua senyum bareng..

Di jalan, ngeliat temennya Rina bannya kempes juga. Hanya sempat berucap :

"MasyaAllah.." dan di dalam hati, lagi-lagi "Alhamdulillah"

Sampe kampus, udah telat lebih dari setengah jam. Masuk kelas, Bapak Dosennya mengijinkan. Alhamdulillah lagi..

Guys, banyak banget hal yang bisa terjadi, bahkan sebelum pukul 8 pagi. Bagaimana kita bersikap, bagaimana kita menerimanya, bagaimana kita mengambil pelajaran darinya, itu yang utama.

And this is my way of saying : "Duniaaa, aku bahagiaaa..."

Wednesday, November 05, 2008

Apa Yang Membuatmu Tersenyum Hari Ini?


Banyaaaakk!!
Ceritain yang 'the most' aja yaa..

Satu. Di perempatan lampu merah deket UPN Veteran, ada satu keluarga kecil, naek motor. Sempit-sempitan, 4 orang di atas 1 motor. Tapi kelihatan ceria semua.. It makes me smile.. Sepanjang perjalanan senyum-senyum sendiri tau.. Dah kek orang gila aja rasanya..

Dua. Sampe kampus, langsung berhadapan dengan soal ujian Sistem Teknologi Informasi. Huaaah, ibu dosennya make nama saya di soal ituh.. Hihihi.. Di kasus itu, saya jadi "pimpinan perusahaan penjual dan distributor buku pelajaran untuk perguruan tinggi berbahasa asing.." Kereeeen... Langsung saya amin-in.. Amiinn... ^ ^
Ni salah satu sebab kenapa saya bilang networking tu penting.. Heheh.. Apalagi sama dosen..

Tiga. Pas ujian udah selesai. Seger banget rasanya keluar dari ruangan itu. Soalnya, ini kan ujian hari terakhir.. Asiiikk.. Tinggal nunggu ujian akhir, trus kompre deh.. Smangka!

Haah, hari masih panjang.. Sekarang baru jam 9.30. Masih banyak hal lain yang bisa bikin saya senyum hari ini.. Kalo kamu?

Tuesday, November 04, 2008

Permudahlah Urusan Saudaramu

Ahad kemaren, pas saya lagi maem di ruang keluarga, amah Emi tanya : "Dek, laptopnyo dipake dak?" Ngng, amah Emi tu salah satu pemandu di Asma, orang Palembang juga, makanya jadi roaming gitu.. Saya jawab, "Dak do, yuk.. Pake bae.. Ado tu di dalem tas. Tasnyo di sebelah rak buku di dalem kamar."

Trus amah Emi ngerjain sesuatu dulu. Waktu itu, saya tiba2 aja keinget sama materi liqo pagi itu. Salah satu adab terhadap saudara adalah mempermudah urusannya.. Aha! Laptopnya langsung saya ambilin aja deh.. Trus langsung serahin sama amah Emi.. Beres kan? ^_^


Trus tadi pagi, Tsani tanya : "Mb Miha berangkat pagi? Boleh nebeng gak?" Saya jawab, "Oke." Tadinya saya cuma niat nganterin Tsani sampe tempat dimana kita mulai beda arah.. Tappii.. lagi-lagi saya keinget sama materi liqo yang itu.. Akhirnya, Tsani saya anter sampe kampusnya deh..

Seneng banget bisa mempermudah urusan saudara.. Dan pagi ini kan saya ujian tuh.. Alhamdulillah dipermudah sama Allah ketika menjawab soal.. Padahal baru mulai belajar ba'da subuh tadi.. Hehe..


Ah, mumpung masih inget, dilakuin terus ah.. ^_^

Semangka!

Monday, November 03, 2008

Berangkatlah Dalam Keadaan Basah Maupun Kering

Tadi balik dari kampus, kehujanan.. Gak cuma itu.. Ketambahan cipratan air mahadahsyat *halah* dari bus TransJogja.. Bikin jadi senyum2 sendiri.. Pikir saya gini : "huehehe.. jadi inget waktu masi kecil dulu.. main ujan-ujanan.. main di comberan.. gak cantik bgt dah.."


Abis nyampe Asma, ganti kaos kaki, ambil mukena, baju ganti sama jilbab kaos, masukin tas, trus berangkat lagi..


Jogja hujan terus nih.. Suka..
One of my favorite moments..

* sayup2 terdengar lagu November Rain-nya Guns N' Roses.. ^_^ *

Wednesday, October 29, 2008

Mimpi Kungfu Panda

Yea, I know.. This is pretty weird.. Sebenernya emang udah lama pengeeeen banget nonton ni film.. Udah ngubek2 tempat rental cd, nanya : ”Mbak, Kungfu Pandanya ada ga?” Lantas si mbaknya dengan senyum manis banget bilang : ”Wah, lagi dipinjem semua.. VCD, DVD, semuanya stok Kungfu Panda kita lagi dipinjem..” Hiks, balik kanan, dengan gontai menuju ke parkiran. Dan kejadian kek gini gak cuma sekali dua kali.. Berkali-kali!

Gak kepikiran buat pinjem film yang laen.. Soalnya yang ada di otak cuma film itu ajah.. Ngng, sama Laskar Pelangi sih.. Tapi kan belum ada DVDnya kan? Eh, sama pengen nonton Ratatouille lagi..

Dan semalem, dengan anehnya, saya malah mimpi bisa nonton Kungfu Panda. Di mimpi itu, diceritakan.. *ngng... keknya gak pas..* ditampakkan proses terjadinya peristiwa itu. *halah* Mulai dari masuk ke rentalnya, trus nanya ama mbak penjaganya, trus pas mbaknya nyerahin tu cd, sampe nonton bagian pembukaannya.. Huah, tapi ga taw juga sih, tu pembukaan yang saya tonton sama persis ama yang aslinya gak yah..

Selain mimpi itu, semalem saya juga mimpi ym-an sama seseorang. Hehe.. Ngng, lebih tepatnya : ada orang yang ngirim message banyaaaak banget ke ym saya, tapi via mimpi.. Haduh. Tapi saya gak inget apa isinya messagenya.. Penasaran. Keknya berita bagus. *lirik kanan kiri*

Taaappiii.. Balik lagi.. Mimpi orang kek saya mah datengnya dari setan kali yee.. Bukan dari Allah.. ^ ^ Meskipun demikian, mimpi itu bikin saya jadi semangat! Optimis! Optimis! Optimis! Membuktikan bahwa segala hal itu mungkin, walaupun hanya dalam mimpi.

Semangkaaa!!!


*di kerajaan setan, setan yang ngasih mimpi ke saya lagi dimarahin ama raja setan. bukannya membuat saya jadi lemes plus males, malah bikin saya jadi kuat dan bersemangat! huh, musti siap-siap menghadapi serangan berikutnya dari si setan nih.. ^ ^ paskudkud.*

Monday, October 27, 2008

On a Change

Semuanya gara-gara mata kuliah komunikasi bisnis. Hari itu, penampilan semua temen-temen sekelas berubah drastis. Kita dituntut untuk berpenampilan manajerial. Rasanya lucu aja, ngeliat anak-anak yang biasanya pada pake jeans, kaos, sepatu kets, dalam satu hari itu disulap jadi pada pake kemeja, dasi, sepatu resmi, pada pake rok, blouse, blazer..

Hmm, guys.. ada satu pelajaran yang bisa saya petik dari perubahan kalian semua...

Kita gak selamanya ada di posisi yang sama. Kita gak selamanya bisa pake jeans, kaos dan sepatu kets. Ada saatnya kita harus berubah dan mengganti itu semua. Kita gak selamanya berusia 20 tahun. Ada saatnya dimana kita tumbuh dewasa, belajar mengambil keputusan, berani ambil resiko dan pergi menantang dunia.

Ubuntu. I am is what i am because of all of you.. Ubuntu, guys..

*Ditulis spesial buat anak-anak Trimester Akuntansi DipFE UGM 2007. You might never gonna read this.*

Sunday, October 26, 2008

BPB

tapi bahkan pungguk pun punya harapan..
suatu hari ia bisa pergi ke Bulan..


Tigg, mustahil itu relatif.. Hasilnya tergantung usaha..




.S.e.M.a.n.G.k.A.
^_^

yeeaa.. i'm back!
*mang kemaren2 abis dari mane?*

Tuesday, October 21, 2008

Kartu Lebaran Misterius

Hari Sabtu kemaren ada sms dari Ibu

Ibu : "Ada kartu lebaran dari Bandung unt Ummi, tp nggak ada namanya cuma tnd tngn wae"

Saya : "G ad tulisan tangannya jg? Ad alamat pengirimnya g? Atw identitas lain?"

Ibu : "Nggak ada, cuma ada tulisan.ketikan sbb : Mungkin bkn Jkt kalo ga ada monas, Mngkn bkn bandung kalo ga ada gdng sate, Mngkn bkn jogja kalo ga ada kraton, Mngkn bkn bali kalo ga ada kuta. Mngkn bkn puasa kalo ga lapar, Mngkn bkn ramadhan kalo ga taraweh, Mngkn bkn lebaran kalo ga mnt maaf, Mngkn bkn manusia kalo ga memaafkan. Mhn maaf lhr dan batin. Kalo di prangkonya ibu liat cap pos cimahi."

Saya : "Oo.. Cimahi.. Iya, aq tw.. Itu kan penggemar rahasiaku bu.. Heheh.. Anak ibu kan maniesz, makanya banyak yg naksir.. Hehehe.. ;)

abis tu, Ibu ga bales.. Semaput kali.. nyadar betapa narsisnya anaknya inih.. heheh... Love you, mom..

Monday, October 20, 2008

Saya Terjerat Utang


Gak penting sih.. Eh, penting juga sih.. Mmmh, menyangkut kredibilitas saya soalnya..

Beberapa hari yang lalu, saya ke minimarket, beli beberapa kebutuhan bulanan. Gak biasanya, saya beli cukup banyak camilan. Padahal, selama di jogja (catet ya : selama di JOGJA) saya jarang atau bahkan hampir gak pernah beli camilan. Bukan berarti gak pernah makan camilan juga sih.. Soalnya, biasanya di ruang keluarga selalu ada yang infak camilan.. Lumayan, camilan gratis.. ^ ^

Nah, begitu balik ke Asma, langsung ditodong sama mbak Nury. *mbak Nury, afwaaan.. namanya daku sebut disini ga papa yaa???* Digeledahlah barang belanjaan saya. Saya cuma bisa pasrah.. *hihi* Dan beliau langsung komentar ”Waa, chitato-nya boleh ni mbak Nury minta..” ”Ho oh, bole banget koq mbak..”

Hari berlalu. Tunggu punya tunggu koq mbak Nury gak dateng-dateng ke kamar saya ya.. Katanya mau chitato.. Yawdah, saya pikir beliau dah lupa.. *soale orang tua kan gampang lupa.. hehe..* Saya makan aja tu, sambil ngerjain tugas Sistem Teknologi Informasi yang menggemaskan.. *uuggh.. pengen cubit-cubit..*

Eh sore harinya, mbak Nury nongol ”Mihaaa.. manah chitatohnyah?” *ngng.. di Asma saya dipanggil Miha. Diambil dari nama saya : umMIHAndayani. Soale ada yang namanya Umi juga, jadi buat ngebedain, gitu.. Lagian, istrinya ustadz, kita panggilnya Umi juga.. Jadi biar ga bingung..* Gedubrag. “Yaaa.. udah abis mbaaak.. Mbak Nury siiih, gak dari kemaren-kemaren..” *nyalahin orang mode on* “Gak mau, pokoknya kamu utang chitato ma mbak Nury!”

Yah demikianlah sodara-sodara. Sekarang saya sedang terjerat utang. Utang chitato lebih tepatnyah. Sekarang saya kalo ketemu mbak Nury di kelas, ngumpet-ngumpet di balik hijab.. Hehehe. *tapi cuma pas ustadz belum dateng, kalo udah ada ustadznyah, bagian situh kan teritorialnya ustadz.. hihih.. kalo udah ada ustadz mah, mbak Nury cuma bisa mendelik manja.. halah..*

Rencana buat bayar utang si ada.. Tapi tidak dalam waktu dekat. Selama masih bisa ditangguhkan.. *calon penghasil bad debt expense nih* Tapi tenang.. tenang.. InsyaAllah dibayar, hanya saja uangnya lagi diinvestasikan ke hal yang lain.. So mbak Nury, kita maen kucing-kucingan dulu untuk sementara.. *meoong..*

Meeoong!

eh..

Smangka!

^ ^

Thursday, October 16, 2008

Apa Aja Yang Biru Disekitarmu?



















Hmm, let me see..

Daster yang lagi dipake. (halah)
Senter (eh, senternya ada gambar tiggernya loh..).
Pembolong kertas.
Sobekan-sobekan kertas. (Ni lagi ada proyek bikin kartu ucapan soalnya..)
Tampilan windows. (hihih)
Keranjang baju.
Keset.
Baju.
Penggaris.
Sisir.
Pinggiran cermin.
Gelas.
Buku.
Selimut.
Mangkok.
Kontainer kecil.


Banyak juga ya... Entah, udah disetting sejak saya masih kecil buat suka sama warna biru kali yak.. Soalnya, dulu tiap kali dibeliin baju, mainan atau apapun sama ortu, saya selalu dikasih yang warna biru. Sementara kakak perempuan saya dapetnya yang merah. Soalnya beda umur kita kan 2 tahun, jadi otomatis kalo beli apa-apa selalu langsung di dobel. Hanya warnanya aja yang dibedain.

Ngaruh ke kepribadian? Ngng, ga tau deh..

Yang jelas, saya suka laut. Suka langit. Karena warna birunyakah? Ngng, ga tau deh..
Tapi rasanya adem aja. Bikin saya senyum lagi..

Blue..blue.. my love is blue..

*tapi teuteup, kalo bikin tugas praktikum apapun, warna tabel di file excelnya musti pake warna putih-kuning-item. haha.. biar dosennya pada kebiasa ama warna ituh, trus pas pemilu, eh, ga sengaja kecoblos yang putih-kuning-item. kampanye-gak-ada-matinye-mode-on. yuuukk.. eh, tapi masa milihnya ga sengaja gituh.. ga asik ah.. sukur-sukur ntar dosennya penasaran trus nanya : “kok suka warna itu?” nnaahh, baru deh, direct selling.. ^ ^*

Wednesday, October 15, 2008

Memulai Bisnis Kecil

Sebenernya udah luamaaa banget pengen mulai berbisnis. Dulu, didorong oleh motif membantu seorang teman, saya pernah jualan kue-kue kecil keliling kos-kosan pagi-pagi. Jadi, berangkat dari kos ba’da subuh ke pasar Bintaro naek angkot. Sampe pasar, pilih-pilih kue, waktu itu saya bisa bawa sekitar 3-4 jenis kue, dengan jumlah total sekitar 50 kue. Ituloh, sebangsa risol, kue lapis, pastel dan teman-teman.

Harga beli sekitar 500-600 rupiah, saya agak lupa. Dijual 700/buah, kalo beli 3, bayar 2000 aja. Ini strategi yang cukup bagus, berhubung para pembeli jadi prefer buat beli 3 biji aja.. Trus, jualnya juga pagi-pagi, dimana anak kos baru pada bangun, trus kelaperan, eh, muncullah makhluk cantik berjilbab rapi di depan kos-kosan mereka sambil tersenyum manis, menawarkan kue murah meriah.. Eh, tapi saya cuma berani ke kosan akhwat/putri aja. Kalo ke kosan ikhwan/putra, hyaaaa.. takuutt.. takut ntar ada yang naksir.. heheheh.. *haduh, ni orang narsisnya kebangetan..*

Tapi gak bertahan lama. Capek euy.. Musti bawa kue-kue itu berkeliling komplek. Belum lagi kalo pas saya masuk kuliah pagi. Tapi lumayanlah, dapet pengalaman.

Trus, sebelum jualan kue itu, pernah juga keliling komplek yang sama, jualan buku. Sama temen sih.. Inisialnya Kisti. *eh, itu udah bukan inisial lagi yah.. heheh* Gara-garanya, kan FKMMP lagi ngadain acara tuh *jangan nanya dulu deh FKMMP tu apaan*, nah ada bazar bukunya, yang tanggung jawab pegang duit bazar tu kita bedua. Entah gimana ceritanya, tu duit raib semua.. Hwaduh, kita bedua paniklah.. Salah naruh dimanaaa gitu..

Singkat cerita, buat menebus keteledoran, kita bedua mau jualin buku-buku yang masih tersisa, keliling kos-kosan lagi. Dan gak cuma ke kosan aja sih, ke rumah-rumah warga juga. Dengan harga yang agak dinaikin. Jadilah malem tu, kita keliling sambil bawa dua kardus buku. Lucu banget. Kalo diinget lagi bikin senyum-senyum sendiri.. Apalagi pas kita salah masuk rumah. Kita kirain yang punya rumah tuh muslim, ternyata noni. Padahal buku-buku yang kita jual kan buku Islami gitu.. Hyaaa.. Kaburlah secepatnya dari hadapan si empunya rumah dengan senyum-senyum gak jelas..

Alhamdulillah, hasil jualan malem tu, bisa nutupin uang yang ilang.. Bahkan masih lebih.. Fhiuh.. Lega.. Tapi tepar juga. Tapi seneng. Nambah lagi deh satu pengalaman...

Nah, sekarang ni, saya lagi bisnis jualan pulsa. Gabungan ama temen, anak psikologi ugm 2004. *asli, ni anak otak dagang banget, soalnya selain join di bisnis pulsa bareng saya, dia juga jualan habbat’s* Baru jalan 1,5 bulan. Omzetnya sekitar 15% dari modal awal. Berarti sekitar 10% dari modal per bulannya. Dengan begitu, estimasi modal kita balik sekitar 10 bulan. Lumayan.. Pelanggan setia juga udah banyak.

Kan saya sekarang tinggal di semacam asrama gitu.. *ngng, well, sebenernya lebih ke pondok pesantren mahasiswi*, isinya ada sekitar 40-an orang, sebagian besar anak ugm dari berbagai fakultas, ada anak uny juga, amikom, uin, sttnas, sadhar, stie sbi, ada juga yang udah kerja. Ha, menurut saya ini pasar yang cukup menjanjikan.. Apalagi sebagian besar kan aktivis kampus tu.. Pasti butuh pulsa banyak. Berhubung mereka kalo butuh pulsa tinggal sms saya aja, jadinya mereka lebih prefer beli pulsa sama saya.. Haha.. Senangnya.. Bayarnya bisa ntar pas udah pada balik ke Asma *nama ponpesnya Asma Amanina, kita biasa sebut dengan panggilan Asma aja*.

So guys, *halaah, sok-sokan ni.. mentang-mentang nilai praktikum bahasa inggrisnya dapet A sendiri..*.

Hiiih, reseee.. Sapa sih tuh yang suka memotong pembicaraankuh! *lah.. orang yang aneh*

Intinya, bisnis itu harus dimulai. Jangan cuma diomongin doang. Bilangnya pengen berbisnis, tapi gak mulai-mulai.. Pertamanya emang butuh keberanian. Modal nekat. Kadang takut juga sih, gimana kalo rugi, gimana kalo gak sukses.. Tapi yah, kalo gak dimulaipun, gak bakal bisa untung kan.. Sekarang ni saya bersyukur, soalnya, sebelumnya penghasilan saya 0 rupiah, sekarang sudah lebih dari itu, walaupun gak gede-gede amat. Tapi ini awal mula yang cukup bagus kok..

^ ^

Semangka!!!
*lama gak ngucap kata-kata itu.. jadi kangen sama bengkel nih..*

*kangen sama bengkel apa sama orangnyaaa...*

Hyaaaa... Sapaaa sih tuuuu.. *ambil ancang-ancang ngelempar sendal*

Tuesday, October 14, 2008

Cerita Aja...

Hari-hari belakangan ini, ngerasa gak tenang terus.. Addaaa aja yang bikin gelisah.. Bikin kepikiran, was-was, gak enak hati lah pokoknya.. Dipikir-pikir.. Diinget-inget.. Apaan ya? Gak sampe bikin aktivitas keganggu sih. Kuliah tetep jalan. Dengan segala macam kepadatan jadwal dan bertumpuknya tugas, makalah, quiz. Walaupun sempet hampir nyerah juga.. Berkali-kali kepikiran buat kabur aja, alias bolos. Tapi kapok ah.. Hehe.. Pengalaman 2 tahun yang lalu tidak boleh terulang lagi.. ^ ^ Lagian, gak ada tempat kabur plus teman kabur juga.. Kalo dulu, pernah kabur ke monas maen layangan.. Huiiii asiiikk.. Dan masih ada si Nyo juga, temen kabur paling nurut.. ^ ^ Lah kalo sekarang, mau kabur kemana? Monjali? Huahahaha... Gak ada yang lebih parah ya?

Butuh penyemangat nih. Apalagi bentar lagi dah mau kompre. Tadinya sempet kepikiran mau ikut kompre yang bulan Oktober ini, daftarnya paling lambat tanggal 15 besok. Tapii, berhubung tugas kuliah masih banyak, jadi masih belum bisa nyisihin waktu buat belajar serius buat persiapan kompre.. Alhasil, musti nunggu kloter berikutnya, sekitar Desember kayaknya.. Tapi, target lulus Februari 2009 udah mentok. Gak bisa ditawar lagi.. Kecuali Allah berkehendak lain..

Hhh, kemaren ini sempet shock ngeliat nilai Praktikum Penganggaran Bisnis. Dapet F boo!! Mimpi apa sii... Klarifikasi ke bagian akademik, trus diliatin form nilai dari dosennya, disitu tertulis : ”File tidak dapat dibuka karena diberi password!!!”

Terkejut!

Langsung lemes deh.. Usaha buat ketemu sama dosennya susah banget.. Dosennya udah sepuh soalnya. Dosen senior. Mulai jarang keliatan di kampus dan sibuk banget diluar.. Yah, nasibku.. Terpaksa ngulang deh..

Sekarang lagi penasaran sama nilai TOEFL nih.. Soalnya nilai Praktikum Bahasa Inggris V dikelas, cuma saya sendiri yang dapet A. Heheheh.. Gak sia-sia dulu waktu esde sering begadang nonton film asing sampe dimarahin sama Ibu.. Hla wong pengen belajar bahasa inggris kok.. hihi.. bandel.. Skor TOEFL terakhir sekitar 4 tahun yang lalu : 527. Naik apa turun yah???

Doakeun yah, semoga target IPK 3,8 tercapai. Amin.

Saturday, September 06, 2008

Puasa Ramadhan = Gampang

Bener kan? Lebih gampang puasa di bulan Ramadhan daripada pas puasa sunnah, Senin Kamis misalnya. Soalnya, di bulan Ramadhan, hampir semua tempat makan tutup. Kalopun ada yang buka, ya masih ditutup-tutupin juga. Trus, hampir semua orang juga puasa. Kalopun ada yang gak puasa, ya gak buka-bukaan gitulah.. Soalnya kan menghormati yang lagi puasa.. Jadi, suasana Ramadhan tu memang bener-bener mendukung untuk berpuasa.

Kalo diluar bulan Ramadhan? Berasa berat euy.. Banyak godaannya.. Soalnya lewat di jalan, liat orang minum es dawet, adduuhh.. Perut langsung bereaksi berlebihan dengan mengeluarkan bunyi-bunyian yang gak merdu sama sekali. Saking gak merdunya, sampe orang sebelah pindah duduk ke tempat lain yang agak jauhan.. Hihihi...

Padahal pahala puasa bulan Ramadhan guedeee banget lho.. Ngedapetinnya cukup gampang kok. Karena suasananya sudah terkondisi. Kalo udah gini, siapa sih yang gak mau?

Upin Ipin aja bisa... ^_^

(ngng, tadinya mau nampilin gambar es dawet, tappii.. kan lagi pada puasa tuu.. ntar dituduh provokator lagii..)

Thursday, August 21, 2008

Jadi Ibu Hamil itu...



(kayaknya) pegel banget. Perut gede, belum lagi kalo misalnya si ibu masih aktif kesana-kemari. Wuuiihh, (kayaknya) punggung udah berasa mau patah yak..

(Kayaknya) ngos-ngosan mulu. Secara yang dibawa jalan dua (atau malah tiga, empat dan seterusnya) orang.

(Kayaknya) gak pernah bisa tidur nyenyak. Kalo mau tidur telentang (eh, ntar mati loh.. Tidur sambil nelen tang. hehe..) kayaknya berat, dada kayaknya terasa sesak. Susah bernapas. Mau tidur tengkurap, hiiihh, lebih salah lagi kaleee.. Mau tidur miring, punggungnya pegel tu.. Mau duduk, susah tidurnyaa..

Trus, gak enaknya apa lagi ya? Yah, pokoknya ngeliat ibu-ibu hamil tu, rasanya gimanaaa gitu.

Kepikiran dulu waktu Ibu lagi hamil saya.. Saya pernah iseng nanya, dulu waktu hamil saya, Ibu ngidam apaan sih? Kata Ibu sih, gak ngidam apa-apa, yang jelas, tiap kali berangkat ke kantor, Ibu selalu bawa bubur kacang ijo. Hehe, pantesan anaknya jadi pinter beginih.. (ahaaiyy, mulai deh narsisnya.. ^_^)

Hhh, nulis beginian gara-gara ngeliat murobbi saya tu, lagi hamil guedee.. HPL-nya si tanggal 24 Agustus. Dah gitu, suaminya beliau harusnya berangkat ke Thailand tanggal 13 Agustus kemaren. Selama 6 bulan bo.. Lebaran pun gak pulang.. Hiks.. Tapi sampe sekarang sih masih nungguin deh kayaknya. Anak pertama soalnya. Ntar kalo adek bayinya udah lahir, kita semua mau bikin jadwal jaga. Kan suami beliau gak ada tu, jadi kita lah yang merasa bertanggungjawab terhadap keselamatan ibu dan bayi. (halah, bilang aja cuma pengen main-main ama adek bayinya)

Thursday, August 07, 2008

Saya Abis Kecelakaan

Ahad kemaren, di depan Rumah Sakit Mata dr. Yap, beberapa meter setelah perempatan Gramedia. Biasa deh, habis dari lampu merah, pada ngebut kan.. Saya waktu itu agak terburu-buru. Eh, trus kayaknya saya terlalu mepet sama motor yang disebelah kiri. Terus, lengan jaket saya nyangkut di stang motor sebelah. Dan motor saya sama motor itu lagi ngebut. Jadilah, jatuh semua, saya terseret beberapa meter dengan posisi tengkurap.

Alhamdulillahnya, abis jatuh gitu, saya bisa langsung berdiri. Dan langsung mengumpulkan kesadaran, bahwa oh.. ternyata saya baik-baik aja. Kayaknya sih gak ada yang luka deh.. Ya udah, saya langsung bantuin penumpang motor yang satunya. Motor itu dinaiki sama sepasang suami istri, umurnya sekitar 50-an tahun. Aduh, seusia sama Bapak-Ibu saya tuh.. Langsung merasa bersalah lah saya.. (Dan kayaknya emang saya yang salah deh..)

Yang agak parah, istrinya. Lecet di tangan, sama sempet pingsan. Kita pinggirin bareng-bareng. Untung juga banyak pengendara motor lain yang berhenti buat bantuin minggirin motor, tas, sama benda-benda lain yang berceceran.. Waktu itu, kebetulan ada beberapa akhwat yang lagi ada disitu. Tadinya saya gak kenal. Tapi mereka mau bantuin nganterin ibunya ke rumah sakit, soalnya ada yang bawa mobil. Sementara saya sama bapaknya naik motor masing-masing ke rumah sakit. Tapi motor saya ada sedikit kerusakan, jadi gak bisa mindahin gigi ke depan, bisanya ke belakang. Ya, masih bisa dipake lah.. Tapi gara-gara motornya error gitu, jadinya saya belakangan nyampe di rumah sakitnya.

Saya sama bapaknya itu, ke rumah sakit Panti Rapih. Yang paling deket. Kita bedua mikirnya ibunya juga dibawa ke situ sama akhwat2 itu tadi. Lah, pas saya baru nyampe, trus ketemu sama bapaknya, bapaknya malah nanya: ”Mbak, istri saya ada dimana ya?” Nah lho.. Saya bingung toh.. Ya saya gak tau... Akhirnya bapaknya diperiksa dan lukanya udah diperban. Saya sendiri cuma nunggu, dan gak memeriksakan diri, soalnya ngerasa baik-baik aja kok. Saya masih nunggu disitu, sebagai bentuk pertanggungjawaban saya atas perbuatan saya yang sudah mencelakakan kedua orangtua itu. Suer deh, saya ngerasa gak enak banget.. Dan lagi, mereka terlihat tidak seberuntung saya dalam hal finansial.. (Yah.. you know what i mean lah..)

Stelah itu, kita coba hubungi rumah sakit lain yang deket situ. Pertama ke Bethesda, tapi gak ada. Trus ke Sardjito, alhamdulillah, ternyata ibunya dibawa ke Sardjito. Ya udah, akhirnya saya sama bapaknya ke Sardjito, naik motor masing-masing.

Sampe Sardjito, langsung ketemu sama akhwat-akhwat itu. Dan kita langsung dibawa ke ruangan tempat ibunya dirawat. Udah ada dokternya, dan luka-lukanya juga udah dirawat. Sekitar setengah jam nunggu, ibunya akhirnya udah bisa pulang. Dan saya gak lupa minta maaf sama beliau berdua. However, jika suatu saat nanti orangtua saya kecelakaan kayak gini (yangmana saya harap tidak akan pernah terjadi..), saya mau mereka diperlakukan sebagaimana saya memperlakukan bapak dan ibu itu.

Hhh... Sampe di kos, saya langsung cek kelengkapan anggota badan. Hehehe.. Hasilnya.. Jaket, tas, baju, rok, bolong-bolong di beberapa tempat. Jam tangan talinya putus dan ada bagian yang hancur. Memar di perut, pergelangan tangan, kaki. Lecet di bagian atas telapak kaki. Tapi saya sudah mengeluarkan sejumlah uang untuk investasi akhirat kok.. hehehe..

Hikmahnya? Aduh, berasa banget kalo selama ini saya kurang bersedekah. Trus, slogan, ngebut-benjut atau ngebut-maut, itu emang bener. Tapi tetep aja sih, sekarang ini saya masih suka ngebut heheh..

Saya udah telpon Bapak, ngasih tau kalo uang bulanan saya berkurang karena sudah diinvestasikan. Plus cerita keseluruhan kejadiannya. Bapak sih gak panik, yang penting beliau tu kalo saya udah bilang saya baik-baik aja, ya beliau langsung percaya. Malah Bapak sms gini ”Bapak dulu juga pernah jatuh beberapa kali kok..” Hehe, setuju banget, Pak! Bapak is the best lah pokoknya...

Tapi kali Ibu… Oo oww.. Jadi, seharian itu kan Bapak di kantor, baru pulang malemnya. Nah, saya emang sengaja gak kasih tau Ibu, soalnya nanti Ibu pasti panik. Nah, pas Bapak pulang itu, baru Bapak cerita sama Ibu. Ooo.. langsung Ibu sms panjaaaaaang bangeeeeett.. Trus nelpon, tapi waktu itu saya lagi gak pegang hape. Saya lagi ada di kelas sampe jam 11-an deh. Hape ditinggal di kamar. Ibu malah nyuruh saya buat gak usah naik motor lagi.. Lha.. piye sih, buat apa ada motor kalo gak dipake? Trus ya udah, saya bales, saya bilang kalo saya tu gak apa-apa. Sambil sedikit ngegombal : ”Anak Ibu yang satu ini kan top abis. Udah cantik, tahan banting lagi!”

Trus paginya Ibu bales, ternyata Ibu tu khawatir kalo saya sakit atau ada apa-apa. Soalnya Ibu kan jauh, jadi gak bisa ngerawat, gak bisa ngeliat, jadinya bawaannya khawatir aja.. Tapi subhanallah ya, perasaan seorang Ibu itu emang tak terkalahkan. Trus ibu malah ngotot mau kirim obat-obatan buat saya. Dikirim senin, sampe selasa. Tau isinya apa aja? Betadine, minyak kayu putih, vitacimin, CDR, obat flu (hihih..), sama balsem.

Bikin saya jadi pengen nyanyi..

Ketika aku bangun pagi hari, diberi-Nya aku matahari,
Agar aku dapat menikmati, segala yang indah berseri.

Ketika aku tidur malam hari, diberi-Nya aku bulan bintang.
Agar aku dapat tidur tenang, dikawal dijaga sang malam.

Allah sayang padaku, sayang selalu...
Puji dan syukur, sembah sujudku...
Allah sayang padaku, sayang selalu...
Puji dan syukur, sembah sujudku...

(TASYA_Aku Bersyukur_dengan sedikit perubahan)

Friday, June 27, 2008

untitled





Biar

Biarkan aku tidur malam ini
Biarkan bantal pink itu temani aku malam ini
Biarkan aku tidur menempel pada dinding yang terasa dingin
Dan matikan lampunya

Karena

Karena esok aku akan bangun
Karena hidupku belum selesai
Karena hidup harus selesai sebelum ia berakhir

(Posisi tidur kayak begini favorit Tigger Banget dah.. Apalagi kalo abis pusing gara-gara gak bisa nyelesein sudoku. Hehehe...)

Monday, June 23, 2008

"Dia juga gak pacaran..."

Itu kata Bapak kemarin, sewaktu mendefinisikan seorang ikhwan yang dianggapnya cocok buat jadi suami saya.

Saya jawab : "Hanya itu?"

Bapak : "Dia juga beda sama anak buah bapak yang lain. Anak ini... Ya, pokoknya lain.. " (tersirat lah, klo Bapak udah terlanjur 'kepincut' sama bawahannya yang ini.)

Saya : "Tapi dia belum liat aku kan.. Belum tentu mau.."

Bapak : "Ya makanya, kamu pulang sekali-sekali. Biar nanti Bapak ketemuin sama si X."

Saya mikir lamaaaaaa bangeeeeett.. Takut euy..

Bapak : "Bapak cuma pengen liat kamu bahagia. Gak hidup susah. Bapak berusaha nyariin laki-laki yang bagus agamanya, yang mapan pekerjaannya. Supaya kamu ada yang menjamin kehidupannya nanti."

Saya diem aja. Gimana ini?

Masalahnya, duluuu sekali, waktu saya masih kuliah di STAN, bahkan Bapak sudah pernah menyinggung-nyinggung si ikhwan ini. Saya diberi nomer hapenya, dan si ikhwan itu diberi nomer hape saya. Lantas dia kirim sms, bertanya sedikit. Dan dari pertanyaan yang sedikit itu, saya simpulkan bahwa ada sedikit perbedaan pemikiran antara kita berdua. Walaupun tidak menutup kemungkinan adanya kekeliruan dalam kesimpulan yang saya ambil itu.

Tapi nampaknya, ikhwan itu juga sadar akan adanya perbedaan pemikiran itu. Dan lantas ia 'mundur'. Ya, walaupun sebenarnya belum bisa dibilang udah 'maju' juga sih.. Tapi ia menghilang dan gak pernah kirim sms lagi. Waktu itu saya langsung bisa bernapas lega. Pfhiiuuhh...

Saya pernah konsultasi sama murobbiyah saya tentang hal ini. Dan beliau berkata :
"Sebenarnya tidak ada masalah, jika memang semua hal masih bisa dibicarakan. Akan tetapi, tolong dipertimbangkan juga, apakah mungkin dalam satu kendaraan ada dua orang yang walaupun memiliki tujuan yang sama, tapi hendak menempuh jalan yang berbeda dan dengan cara yang terkadang berbeda pula?"

Dan kemarin, tiba-tiba saja Bapak mengungkit masalah itu lagi.
What should i do?

Monday, May 19, 2008

Trilogi Ahmad Tohari



Ronggeng Dukuh Paruk. Lintang Kemukus Dinihari. Jantera Bianglala.

Suatu hari, saya dihadapkan pada sebuah realita, bahwa ketidakmampuan laptop saya dalam mengakses situs beralamat www.friendster.com , membuat saya kecewa dan kehilangan pegangan. Tidak bisa dipungkiri, bahwa setelah mengecek e-mail, situs itu yang kemudian biasa saya akses. Saya begitu mengharap akan adanya comments, atau messages, atau sekedar penambahan jumlah di Who’s Viewed Me. Haha! Sebuah ungkapan penuh kejujuran dari seorang yang begitu khawatir akan dengan mudah dilupakan oleh orang-orang yang dulu pernah mengenalnya. Khawatir akan eksistensi alias keberadaan dirinya. Pathetic!

But that’s me.

Well, I’m not going to talk about that.

Lantas, apa yang harus saya lakukan demi mengisi kehampaan layar monitor laptop ini? Demi memanfaatkan fasilitas hotspot gratis ini? Demi memanfaatkan waktu luang disela perkuliahan yang (dengan kurang ajar-nya) menyita lebih-kurang 10 dari 24 jam hidup saya dalam sehari ini? Demi memenuhi panggilan batin yang meronta-ronta mengharapkan sedikit penghiburan dan pelampiasan atas tekanan yang bertubi-tubi?

e-book.

Orang bijak bilang, “Bertanyalah pada rumput yang bergoyang. Dan sang rumput-pun akan langsung membuka laptop-nya dan mengakses Google.”

Setelah melalui proses yang tidak rumit dan tidak membingungkan, saya mendaftar ke dalam sebuah komunitas pengguna e-book. Yang jargonnya ‘Mencerdaskan Anak Bangsa’, sedikit banyak telah membuat saya ‘belingsatan’ karena teringat akan satu komunitas berjargon serupa tapi tak sama.

Anyway, search-punya-search, nampaklah sedikit kecerdasan dalam otak saya yang bebal ini. Saya mau cari novel atau cerpen jadul! Bangsanya Kuntowijoyo, Ashadi Siregar, Motinggo Busye, Umar Kayam, HAMKA, Ahmad Tohari, dan teman-teman seusianya. Tanpa mengerti sebabnya, saya selalu punya ketertarikan terhadap hal-hal tertentu yang diciptakan di tahun-tahun sebelum 90-an. Yang termasuk dalam pengertian ‘hal-hal tertentu’ adalah musik, atau karya tulis, atau foto, atau film, atau dokumen resmi seperti ktp, surat tanah, akte kelahiran, atau hal-hal lain yang cenderung ekstrim dan sulit untuk dideskripsikan bahkan oleh seorang deskriptor ulung.

Dapat! Saya pun terkekeh girang, seperti bocah laki-laki dari dusun yang bercelana kolor kebesaran dan bertelanjang dada dengan perut kempis, yang sudah menunggu berjam-jam sambil nungging di dekat lubang persembunyian serangga kecil entah apa yang sedang bernasib naas pada hari itu karena harus mengakhiri hidupnya dihimpit oleh gigi-gigi keropos kekuningan milik sang bocah.

Oh lala.. senangnya hatiku…

Saya terlebih dahulu menyantap hidangan yang disajikan oleh Ahmad Tohari. Lebih karena faktor keberuntungan. Tidak membutuhkan waktu lama. Tiga sajian istimewa ludes dan hanya tersisa piring-piring kosong. Saya duduk bersandar, menatap langit-langit, mengingat kembali rasa dari sajian-sajian yang baru saja saya nikmati. Saya puas.

Bagi saya, ketiga-nya tidak hanya memberikan penghiburan, tapi juga kesadaran.

Saturday, May 17, 2008

Okay, okay.. I'm up!

Setelah terlibat pertikaian dan perkelahian batin yang berkepanjangan, saya sadar, bahwa saya tak punya (dan jangan-jangan memang tak pernah punya) kuasa untuk menolak panggilan jari jemari tangan saya yang sekian lama hampa, merindu akan pertemuan dengan tuts keyboard yang begitu tampan, menarik dan menggoda.

Dan saya kembali menuliskan semuanya. Semuanya.

Kangeeeenn bangeeettt!!! Jika tuts keyboard serupa lembaran uang, akan saya ambil, saya cium, saya peluk, saya bawa berlari, dan menari berputar-putar di tengah padang rumput, atau di jalanan, atau di tengah pasar, atau di ruang kelas indah ber-AC, menari berputar-putar seperti orang gila, lalu saya simpan rapat-rapat dalam dompet khusus. Tak ada niat untuk dipakai membeli buku, atau jilbab, atau bubur ayam. Suatu waktu, akan saya keluarkan lembaran uang itu, untuk saya ciumi lagi, saya peluk, saya bawa berlari. Dan saya akan bercerita padanya, semuanya. Semuanya.

Betapa saya ingin bisa bebas, memandangi birunya langit, sambil tertidur di atas hamparan rumput yang luas, dan tersenyum, dan menarik napas dalam-dalam, dan tersenyum. Sehingga senyum telah menggantikan semua kosakata yang mendadak hilang dari otak saya.

Betapa saya ingin jadi hidup, dan berteriak, dan berlari, dan berguling, dan menjejak, dan memukul, dan mencubit, dan tertawa. Bahwa saya ada. Bahwa saya ada.

Wednesday, March 12, 2008

Pamit

Saya mau pamit.

Tadinya, mau dihapus saja blog ini sekalian.
Tapi, saya pikir, saya pasti akan menyesal sekali seandainya saya nanti berubah pikiran.

Tapi, saya juga gak tau apa saya nanti bisa berubah pikiran atau tidak.

Bukan keputusan tiba-tiba. Sudah lama saya pikirkan.
Merasa tidak mendapatkan apa yang saya cari.
Atau malah saya juga gak tau apa yang saya cari...

Entahlah..

Saya minta maaf atas segala kesalahan yang pernah saya buat .

Percaya aja deh, saya nulis tulisan ini bukannya sambil sedih-sedih gak karuan gitu loh.
ya biasa-biasa aja... Hepi-hepi aja.

dan bapak Jenderal, sudah mati.

Wednesday, March 05, 2008

Google Up Your Friends!


Hmm, saya punya kebiasaan aneh untuk meng-Google setiap orang yang baru saya kenal. Entah kenal karena temen satu kelas, atau kenal di internet, yeeaah.. almost every person I’ve known.. Contohnya, kalo mulai periode kuliah baru, biasanya saya dapet dosen baru. Hehe, mulai deh meng-Google dosen-dosen itu satu persatu. Tujuannya? Yaa, supaya lebih tau aja sama dosennya, siapa tau saya bisa dapet alamat web-nya, jadi bisa tau profilenya, kebiasaannya, cara ngajarnya, and so on lah..

Tapi saya paling sering Googling about my old friends.. You know, temen-temen jaman esde, esempe, atau esema yang udah gak pernah kedengeran kabarnya lagi. I wonder where they are now.. What do they do? Lebih bagus lagi kalo bisa saling berkomunikasi dan menjalin silaturahim kan? See, saya suka kalo punya jaringan yang luas. Hehe, networking is important, guys!

Iseng, saya juga pernah nyoba meng-Google nama saya sendiri. Amazingly, yang muncul di urutan pertama is My Blog! Ya, blog yang di Blogspot. http://semangka-punya.blogspot.com itu.. Haha, trus selanjutnya ada alamat friendster saya juga. Hmm, paling enggak saya jadi tau, kalo misalnya ada temen saya yang nyoba meng-Google-kan nama saya, they know where to find me.. (geer lu, emang sapa yang mau Googling-in kamu?)


Ow iya, gara-gara Googling nama sendiri, saya jadi ngeh kalo ternyata ada orang lain yang namanya sama kayak nama saya. Huihih... Nama begini bisa pasaran juga yak? Eh, gak pasaran banget sih, paling enggak baru dua orang ini.. :p

Soal Googling ini, bener-bener berguna buat saya. Suatu saat saya pernah diberi selembar kertas berisi nama lengkap dan nomor telepon seseorang. That’s it. Gak ada keterangan lain. Saya coba cari keterangan tentang nama itu pake Google. You know what? Saya jadi dapet beberapa informasi penting tentang beliau ini. Dan ketika ketemu sama orangnya langsung, beliau sedikit heran kok saya bisa tau tentang beliau? Hehe, saya cuma senyum-senyum aja.. Sok misterius gitu deeeh..

Tapi, sayangnya gak semua orang akrab sama internet kan? Belum lagi, mereka yang akrab pun belum tentu pake nama aslinya sewaktu beraktivitas di dunia maya. Ya kan? Kebanyakan menyembunyikan identitas aslinya. Kalo saya? Hmm, karena saya gak pernah neko-neko, ya feel secure aja pake nama asli.

Wednesday, February 13, 2008

The Adventures at Ngablak (Hari Pertama)


(foto lainnya bisa diliat di multiply saya)

Jum’at, 8 Februari 2008

“Sejuuukk…”

Kata itulah yang keluar dari mulut adik-adik Malaysia ketika bus yang kami tumpangi mulai memasuki kawasan Merbabu. Sejuk disini maksudnya ‘dingin’. Soalnya udara memang sudah terasa dingin menusuk tulang. Saya sempet heran, udara dingin begini kok dibilang sejuk.. Tapi kemudian, setelah beberapa lama, mereka mulai menggigil sambil berkata “Sejuk sangat..!”

Bus terus merambat naik. Di kanan-kiri jalan, tampak perbukitan, gunung, ladang, dan rumah-rumah penduduk di kejauhan yang tampak mungil.

Tiba-tiba, bus berhenti. Kami melihat ke depan, dan.. O oww.. Jalannya sudah mulai curam sekali. Di depan, ada tanjakan dengan kemiringan sekitar 45 derajat. Bus ikhwan yang berada di depan bus kami juga berhenti, tampak ragu. Bus ikhwan ini kemudian mencoba naik, kami yang masih dibawah mengamati sambil menahan napas ngeri. Baru naik beberapa meter, bus sudah berhenti, tampaknya sudah tak kuat lagi berjalan. Para ikhwan bergegas turun dari bus dan memberi tahu kami untuk turun juga dan berjalan kaki menuju tempat kami menginap.

Huff.. Dimulailah per-JALAN-an sesungguhnya. Hehe…

OMG! Begitu saya keluar dari bus, whuuusss… Langsung disambut oleh angin dingin. Udah jalannya nanjak, udara dingin gak ketulungan, masih melawan arah angin pula! Sampe sini, tampang semua orang jadi serius. Soalnya kalo naik sambil ketawa-ketiwi, takut tenaganya habis cuma buat nyengir doang.. hihi..

Sekitar 10 menit berjalan, kaki saya sudah mulai pegel. Sementara jalan masih terus menanjak, gak landai-landai juga… Okeiy, sampe sini saya harus mengakui kalo saya butuh riyadhoh lebih banyak lagi! Hiks.. Dan akhirnya saya berhenti, karena napas sudah mulai habis, paru-paru sudah terasa sakit. Saya duduk di pinggir jalan ditemani beberapa akhwat, sambil ditunggui beberapa ikhwan juga. Pfiuuhh…

Setelah istirahat sekitar 10 menit, kita jalan lagi. Beberapa meter di depan jalannya sudah mulai melandai sampai sekitar 20 derajat. Lumayan lah.. Setelah berjalan sekitar 1 jam, akhirnya kita nyampe juga di rumahnya Pak Idris, tempat kita menginap.. Selama berjalan itu, tau gak saya pake apa? Pake sendal jepit! Bo-doh-nyaaa!

Kaos kaki dijamin udah belang-bonteng-gak-karuan-deh-pokoknya.

Kita istirahat bentar, terus meeting di mushola yang letaknya tepat di samping rumahnya Pak Idris. Adik-adik Malaysia mulai membuat rencana kegiatan mereka disini. Sementara kita, pemandunya, hanya mengawasi saja. Soalnya, dalam kegiatan ini, mereka memang diberi kebebasan untuk membuat kegiatan apa saja yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Jadi, sebenernya, panitia dan pemandu gak begitu banyak kerja sih.. Hehe..

Habis itu, adik-adik yang akhwat masak mie instan, yang ikhwan kayaknya bersih-bersih di rumah tempat mereka tidur deh. Rumah tempat akhwat lumayan gede, dan sepertinya biasa dipake sama mahasiswa KKN atau pecinta alam serta kepanduan.. hihih.. Kemaren-kemaren panitia yang dari Jakarta sempet cerita kalo mereka dapet tempat ini gara-gara dulu pernah dipake mukhoyyam sama anak kepanduan.. Bagoooeess…

Setelah dzuhur, makan siang pake mie goreng. Cukup mengenaskan, secara tampang semua orang gak ada yang tampak kenyang. Kita saling melempar senyum aneh, agak miris, separuh maklum, sedikit berasap (karena dingin tentunya), namun tanpa naluri atau nafsu menghabisi nyawa makhluk hidup lain di sebelahnya (terutama yang nampak lebih kenyang) ..

Habis itu, beberapa orang adik-adik ikhwan dan akhwat turun ke pasar Ngablak, buat belanja bahan makanan dan sembako yang akan dibagikan besok. Tidak jalan kaki tentunya. Tapi naik truk pick up, the one and only means of mass transportation around.

Sorenya, masak mie instan lagi, kali ini mie rebus. Mendingan, ditambahin daun selada yang dipetik langsung dari ladang. Masih mengenaskan. Dimana-mana orang kalo gak makan nasi emang kagak kenyang yak?

Masuk waktu Isya’, ikhwannya pada solat di masjid. Setelah solat Isya’, mereka mengadakan pertemuan dengan penduduk desa di masjid itu. Intinya, memperkenalkan diri sekaligus menyatakan maksud dan tujuan mereka datang ke Indonesia, khususnya lagi datang ke desa mereka. Sementara akhwatnya ngebungkusin sembako di rumah.

Trus tidurr. Biarpun udah tidur di dipan, udah dempet-dempetan, udah pake baju, jaket, sarung berlapis, teteup menggigiill.. Brrr.. Sampe jam 12 saya masih gak bisa tidur euy.. Dingin mampus! Kata akhwat pemandu yang tidur nempel disebelah saya, semaleman saya tu menggigil terus, beliaunya sampe ikut bergetar. Hihih.. Asli, emang dingin banget. O iya, sore itu kita gak ada yang mandi, pada gak berani lah, airnya aja kayak air es.

That’s it for today!

Thursday, February 07, 2008

The Adventures at Ngablak (prolog)

Hari jumat pagi besok, saya berangkat ke sebuah desa di kecamatan Ngablak, Magelang. Nama desanya saya lupa, tapi kata yang udah survei lapangan, lokasinya deket gunung merbabu, jalannya berkelok-kelok. Saya disana mulai jumat besok sampe ahad.

Ngapain? Nah, ini dia yang seru!

Saya dan beberapa orang rekan, dimintai tolong untuk menjadi pemandu bagi pelajar smu dari Malaysia. Mereka ini baru lulus smu, dan sedang mengikuti semacam program pengembangan diri. Ada 18 putra, dan 17 putri. Mereka sudah ditraining sewaktu di Malaysia dan juga di Jakarta, jadi ketika di Ngablak nanti, kita tinggal lihat, apa yang bisa mereka berikan buat masyarakat disana.

Hasil briefing dari panitia sih, kita para pemandu tugasnya gak banyak. Pemandu harus jadi 'penerjemah' seandainya ada kendala bahasa. Pemandu juga harus mengarahkan peserta dan menjaga ruhiyahnya. Yang paling berat, pemandu bertanggungjawab atas keselamatan mereka.

Keliatannya bakal seru abis nih! Petualangan dimulai...

Thursday, January 24, 2008

The Devil Called Love

Oke, saya mau buat pengakuan..

Saya lagi jatuh cinta pada seseorang.

Saya jatuh cinta lagi pada seseorang.

Yang manapun diantara kedua hal itu.

Sama sekali bukan topik menarik untuk dibahas bukan?

Malu rasanya..

Karena ini bukan yang pertama kali, juga mungkin bukan yang terakhir kali.

Toh saya juga manusia biasa.

Saya menghindar saja dari dirinya.

Saya menghindar saja dari dirinya.

Saya menghindar saja dari dirinya.


Saya tidak boleh mengintip dari jendela, memandangi siapa yang kebetulan lewat di depan rumah.

Saya seharusnya tidak membuka pintu ketika tidak ada yang mengetuknya.

Apalagi memanggil seseorang yang berhasil menarik perhatian saya.

Nanti, jika seseorang telah berdiri di depan pintu dan mengetuk pintu itu, barulah saya boleh membukanya.

Nanti…

*hohoho… dibuat di tengah-tengah kekalutan memikirkan tugas kuliah yang makin menumpuk. Kumis kucing! Perasaan kayak gini nih yang membunuh semangat juang! Allah, kenapa setelah sekian lama Kau buat aku ‘mati rasa’, sekarang Kau hadirkan rasa itu lagi?! Aku hanya ingin mencintaiMu. Aku ingin hanya mencintaiMu.*

Wednesday, January 09, 2008

8 Facts About Tigger

Ngehhe.. dapet pe er dari mbak Shinta nih..

1. Each blogger must post these rules
2. Each blogger starts with eight random facts/habits about themselves
3. Bloggers that are tagged need to write on their own blog about their eight things and post these rules. At the end of your blog, you need to choose eight people to get tagged and list their names.
4. Don’t forget to leave them a comment telling them they’ve been tagged and to read ur blog.

8 facts about Tigger

Satuh.
Paling suka hujan. Ya suaranya, baunya, dinginnya, pokoknya all about hujan.. Bahkan sekarangpun, sekedar mengingat hujan, saya jadi senyum-senyum sendiri loh… There’s something about ‘hujan’, yang bikin saya jadi merasa tenang. Saya betah memandangi hujan berjam-jam, mendengarkan suara titik-titik air yang jatuh, daun-daun yang basah, kubangan air di jalan, semuanya deh.. Ketika hujan, sebenarnya Allah sedang menunjukkan kasih sayang-Nya bukan? Kalo kena air hujan, saya merasa sedang dibasuh oleh cinta-Nya.. Huaaa…

Duah.
Suka nyimpen masalah sendiri. Somehow, saya jarang sekali bisa share tentang masalah saya sama orang lain, siapapun itu. Saya mikirnya begini : “Dih, cemen banget sih, masalah begini aja gak bisa nyelesein sendiri.. Gak usah nambah-nambahin masalah orang lain deh! Solve your problem on your own! You know you can do it!” Yang bikin saya kadang jadi ngerasa individualis. Salah gak ya?

Tigah.
Takut sama kecoa. Kayaknya semua perempuan didunia ini juga begituh.. Apalagi yang suka terbang-terbang tuh.. Hii.. takut tiba-tiba ntar kecoanya nemplok di muka.. Kyaaa… Dasar kecoa gak punya aturan, gak tau adat, melanggar peri kemanusiaan, kecoa biadab bermuka dua! (lhoh?)

Empath.
Suka makanan pedes. Apa aja yang pedes, tancap! Palagi kalo makan pempek sama cuko-nya yang banyaaak, sampe diminum.. Hihi.. dulu waktu esde, pernah tuh saking kepedesannya abis minum cuko pempek, saya minum air putih trus gelasnya sampe retak gara-gara saya gigit!

Limah.
Pernah dipanggil buat seleksi kuis who wants to be a millionaire.. Waktu itu saya baru aja di drop out dari STAN. Sampe diwawancara juga loh.. Tapi gak lolos seleksi euy.. Yaaah, gak jadi nongol di tipi deh.. Plus gak jadi jutawan mendadak.. (berhubung saya masih sok yakin bisa njawab soal-soalnya, sampe titik aman kedua deh) Tapi kuisnya sekarang udah gak ada ya?

Enamh.
Waktu esempe sering digangguin makhluk halus. Hmm, a bit scary sih.. Soalnya dulu saya sering ngerasa ‘ketindihan’, sering juga ngerasa mendengar ‘suara-suara’, bangun tidur sering lebam di tangan dan kaki, sering sesak napas pas tidur, sering kebangun malem-malem dengan kaget seolah ada seseorang yang sengaja membangunkan saya dengan membuat kegaduhan tertentu misalnya suara piring dipukul atau sendok jatuh, yang paling mengerikan adalah saya pernah ngerasa dibisiki oleh sesuatu yang seingat saya berwujud anjing, anjing itu duduk di sebelah tempat tidur saya dengan moncong tepat di telinga saya dan dia berbicara tentang sesuatu, tapi saya gak inget apa yang dia omongin… Yang ini jadi yang paling mengerikan soalnya inilah yang paling teringat dan paling terasa nyata.. Padahal sebelum tidur udah baca doa, ayat kursi, segala macem lah.. Hwaduh, masa esempe tuh bener-bener masa horor buat saya.. Alhamdulillah sekarang udah gak pernah lagi. Tapi saya suka trauma juga sih kalo pulang ke Palembang, kan berarti saya harus tidur di kamar itu lagi…

Tujuh.
Waktu melahirkan saya, Ibu dianter ke rumah sakit naik becak sama pakde di Kebumen.. Soalnya waktu itu Bapak masih di-sekolah-kan sama perusahaannya di Curug, Tangerang. Jadinya untuk sementara Ibu ngungsi ke Kebumen, daripada di Palembang gak ada yang jagain…

Delapanh.
Jarang, bahkan hampir gak pernah jerawatan. Menurut Ibu, diantara ketiga anaknya, sayalah yang paling doyan makan sayur sama buah sejak kecil, makanya kulit wajah saya (cenderung) mulus.. hehehe… Alhamdulillah dong.. Tapi jeleknya, saya jugalah yang nafsu makannya paling oke, impian ibu-ibu deh.. Jadinya ndut.. huihihi…

Sip, pe er selesai! Korban berikutnya, mbak Nana, mas Prima juga deh, akh Wahid, mbak Dewi, pak Rudi, Aang, Sa’ban, sama Qiu-Qiu!

O iya, jangan heran kalo beberapa nama disitu gak ada di daftar Tigger’s Friends, soalnya beberapa merupakan contacts di Multiply saya.. Blog saya yang di Blogspot dan di Multiply terintegrasi, jadi postingnya sama aja, dan langsung disiknronkan secara otomatis.. Gitu…

Monday, January 07, 2008

Mengapa ekonom tidak kaya

Mengapa ekonom tidak kaya? Sebagian memang ada yang kaya. Sampai dengan kematiannya, Taikichiro Mori, seorang profesor bidang ekonomi, diberitakan sebagai orang terkaya di dunia. Beberapa ekonom memperoleh penghasilan sekitar 25.000 USD setiap kali memberikan kuliah. Ada juga yang memperoleh ribuan dolar per hari sebagai konsultan.

Ekonom ada yang dipilih menjadi anggota kabinet dan menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Menteri Pertahanan, Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Keuangan. Ilmu Ekonomi adalah satu-satunya ilmu sosial yang mendapatkan penghargaan Nobel. Ulasan oleh ekonom dimuat di media massa setiap hari.

Seorang kolumnis New York Times menulis bahwa pengusaha mempekerjakan ekonom dalam jumlah besar dan membayar biaya konsultasi yang besar bagi ekonom, karena pengusaha percaya bahwa bola kristalnya ekonom – meskipun sudah retak – masih tetap lebih baik daripada tidak menyewa mereka sama sekali.

Meskipun media massa banyak memuat tulisan atau pendapat ekonom, orang tertentu tidak menyukainya. Ahli ilmu sosial yang lain tidak menyukai ekonom karena keterkenalannya melalui hadiah Nobel dan akses yang kuat pada kekuasaan. Salah satu artikel dalam The Economist, sebuah berita mingguan terkenal dari London, menyatakan bahwa pendapat ekonom sudah sangat mempengaruhi kebijakan sampai pada tingkat yang dapat menyebabkan ilmu sosial lain menjadi diabaikan.

Meskipun mendapat kritikan, ekonom unggul karena model-modelnya biasanya lebih dapat menjelaskan dunia yang rumit ini dibandingkan pendekatan lain. Tidak semua ekonom kaya, karena kekayaan individu memang bukan tujuan dari ilmu ini. Dalam pengertian yang sama, tidak semua dokter dalam keadaan sehat; tidak semua tukang kayu tinggal dirumah yang bagus; tidak semua konsultan pernikahan mempunyai pernikahan yang bahagia; dan tidak semua psikolog anak mempunyai anak yang terbina dengan baik.

Meskipun demikian, bagi yang mempelajari ilmu ekonomi akan memperoleh imbalan.

Sumber : William A. McEachern, Ekonomi Makro : Pendekatan Kontemporer (Jakarta : Salemba Empat, 2000)

Keren ya? Well, saya sempet tercengang juga begitu sadar kalo ternyata belajar ekonomi tuh menyenangkan. Semakin diulang, semakin sayang… Hehe.. Apalagi kalo buku teksnya banyak menghadirkan studi kasus dari dunia nyata, gak melulu teori. Buku-buku yang saya suka sejauh ini kebanyakan memang berasal dari luar negeri – seperti Ekonomi Internasional-nya Salvatore atau Manajemen-nya Robbins-Coulter atau Mikro Ekonomi-nya Samuelson-Nordhaus –, baik yang masih dalam bahasa aslinya atau sudah diterjemahkan. Mantap abis!

Kalo ekonom dalem negeri? Hmm, nampaknya kebanyakan dari mereka lebih sibuk ngurusin perekonomian diri sendiri. Whooopss.. Sorry to say, but that’s the truth. Atau ada juga yang sibuk mengabdikan diri jadi ‘pembantu’ pemerintah, ngurusin perekonomian dalam negeri yang kacau. Gak bisa nyalahin juga sih. Tapi mbok ya o kita-kita yang masih pada belajar ini dipikirin juga.. Mbok ya o kita-kita nih dibuatin buku yang gak membosankan, yang isinya gak cuma teori yang bikin bosen, tapi juga peristiwa ekonomi yang nyata. Gak heran kan, kalo kebanyakan mahasiswa ekonomi buku rujukannya karangan ekonom luar negeri, dengan studi kasus dari luar negeri, jadi punya point of view ala luar negeri, trus ntar pas udah lulus jadi bablas mengabdi di luar negeri – atau untuk luar negeri – juga…

Tanya kenapa???

Friday, January 04, 2008

Asa Itu Selalu Ada

Percakapan ini saya lakukan via sms tadi malam dengan seorang sahabat saya. Saya biasa memanggilnya dengan nama Nyo. Nyo adalah seorang sahabat saya sewaktu kuliah di STAN dulu. Sekarang Nyo penempatan di instansi BPK, tapi belum tau nanti bakal dikirim ke daerah mana, dan sekarang masih magang di Jakarta.

Saya : “Assalamu’alaikum, Nyo.. Lagi males belajar niey.. Besok ujian komputer
sama manajemen.. Agendamu besok apa aja, Nyo?”

Nyo : “’alaikumsalam. Mie, bantuin aku mikir aja.. Kok ada ya, pembantu yang lebih
kaya dari majikannya? Padahal nih babu kerjanya gak bagus-bagus amat. Yah, si
babu ini suka memanipulasi uang majikannya. Kurang ajar gak sih? Ni babu
dosanya pasti bertumpuk-tumpuk.. Naudzubillah.. Dan aku terperangkap dalam
status babu itu. PNS..”

Saya : “Nyo ngerasa pernah memanipulasi uang yang bukan haknya Nyo gak? Mau jadi
babu atau PNS, dua-duanya harus dijalani dengan jujur. Gak semua babu kayak
gitu.. Sama halnya dengan PNS.. Asal Nyo yakin uang yang Nyo dapet bukan
hasil manipulasi apalagi korupsi, ya jalan terus aja.. Mau kanan-kiri Nyo kipas -
kipas pake uang haram setebel kamus sekalipun, jangan ngiler Nyo.. Biar
gimanapun, angin yang mereka dapet bukan angin surga, tapi hawa neraka..”

Nyo : “Do’ain aku ya, Mie.. Aku hampir keseleo, uang-uang gak jelas berseliweran
dimana-mana. Semoga aku gak jadi ‘babu’ yang kurang ajar sama majikanku..
masyarakat tercinta.. Hidup untuk melayani mereka sampai mereka lebih kaya
dari babunya ini. Suatu saat.. Mereka makan teratur, sekolah, dapet hak
pengobatan dan semua fasilitas manusiawi lainnya, yang pada akhirnya
melahirkan manusia-manusia bermental surga.”

Saya : “Kamu gak sendirian, Nyo. Gak akan pernah sendirian. Di depan, belakang,
kanan dan kirimu, berjejer rapi pasukan yang memperjuangkan cita-cita yang
sama. Nyo, aku, mereka, kita semua, sudah jadi satu. Sebagai ‘prajurit’ yang
berada di dekatmu, aku selalu siap sedia menepuk bahumu, menjewer telingamu,
atau bahkan menendangmu kalo Nyo udah mulai kelewatan! Semangat Nyo!”

Percakapan selesai. Meninggalkan jejak di hati dan pikiran saya. Sebagai penanda, bahwa perjuangan masih terus berlanjut. Asa itu selalu ada…

*habis itu, saya langsung semangat lagi melototin slide powerpoint kuliah manajemen*