Tuesday, December 12, 2006

Kok Saya CenGeng?

Padahal saya tidak suka menangis... Bahkan saya benci.

Saya benci ketika mata saya jadi kabur, ditutupi oleh genangan air mata.
Saya benci ketika kepala saya jadi sakit sampai berjam-jam lamanya, walaupun tangis saya sudah reda.
Saya juga benci ketika napas saya tersendat-sendat, gara-gara hidung yang entah kenapa tiba-tiba dipenuhi cairan yang bikin mampet dan menyiksa.
Saya benci harus menghapus air mata berulang-ulang supaya tidak mengalir masuk ke mulut dan atau telinga.
Saya benci melihat mata saya yang bengkak keesokan harinya, yang bikin saya harus mengahabiskan waktu bermenit-menit di depan kaca demi membuat mata saya terlihat normal kembali seperti biasa.
Saya juga benci pada rasa panas yang menyengat seluruh tubuh saya.

Tapi..
Ketika saya menangis, saat itu juga saya bisa berteriak sekencang-kencangnya dalam hati.
Saat itu juga saya bisa mengucapkan kata-kata penghiburan demi menguatkan diri.
Saat itu juga saya bisa menarik napas panjaaaaang sekali, dan berusaha sekuat tenaga untuk tersenyum kembali.
Saat itu juga saya ingat bahwa dalam kesendirian pun sebenarnya saya tidak pernah benar-benar sendiri.

Menangis membuat saya jadi punya lebih banyak alasan untuk bangkit dan berdiri, berjalan kemudian berlari, menuju apa yang saya cari.
Menangis membuat saya jadi lebih kuat, hari demi hari.
Menangis membuat saya jadi lebih bersyukur, karena ternyata saya masih punya hati.

Alhamdulillaaaah...

All I need now is a good night-sleep
and a happy morning-wake up...

-sebuah catatan ketika air masih menetes-netes dari kedua mata saya-

No comments: