Thursday, August 02, 2007

Pengamen = Ksatria Bergitar ?

'Sugih dudu ukuran mulyo, mlarat dudu ukuran hino..'

Sebaris kalimat ini, saya dengar dari mulut seorang pengamen yang sedang melantunkan sebuah lagu yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Sebuah lagu 'mix' dari wejangan orang-orang tua, sarat nasihat dalam bahasa jawa, sedikit kocak, namun diakhiri dengan bait lagu 'Tombo Ati' yang terkenal itu. Saat itu saya sedang berada di dalam bus Purwokerto-Jogja. Satu baris kalimat yang artinya 'Kaya bukan ukuran kemuliaan, miskin bukan ukuran kehinaan..' Dasar saya terlalu sensitif, tiba-tiba saja air mata saya meleleh.. Begitu tersentuh sama kata-kata dari mas-mas pengamen itu..

Begitu banyak manusia di dunia ini yang sangat getol mengejar dunia, hingga melupakan akhiratnya, tempat kembalinya, sekaligus kehidupan yang sebenarnya. Mungkin juga termasuk saya.. (Dan mungkin, kesadaran akan hal inilah yang turut menyebabkan saya menangis tadi..) Terkadang saya tanpa sengaja telah menutupi ingatan tentang Rasulullah, manusia termulia sepanjang sejarah, yang miskin harta. Jadi malu saya, padahal sudah dengan jelas saya menyebutkan 'Cinta mati sama Allah, Rasulullah dan Qur'an' di bagian profile..

Terima kasih ya, mas pengamen.. Jazaakumullah khairan katsiran.. Sesungguhnya saya juga masih dalam upaya perbaikan diri.. Yuk, bebenah bareng-bareng.. (Suer deh, kalimat yang ini jangan ditendensikan sebagai kampanye dari salah satu Cagub DKI y? Hehe..)

Semangkaa..!

2 comments:

Kiky Amel said...

ummi,,maap lama g kesini!!
ngeblog aja jarang skrng! :P

kq g bs dibuka y??
msh sama kq sm yg dulu!! :(
knp y??

Anonymous said...

ummi,,cb geh,,
http://www.blogboleh.com/life_love
bs g??