Siang itu, hati saya berdebar kencang. Oke, berangkat dari kampus, naik bus jalur 7 ke Jalan Kaliurang. Ada sesuatu yang menanti saya disana. Setibanya ditempat, saya disambut dengan senyuman seorang wanita cantik berjilbab. Ah, saya jadi malu.. Setelah ngobrol sebentar, tibalah saatnya.. Data diri itupun disodorkan pada saya. Hmm.. saya baca sekilas.. Ya.. betul.. yang seperti inilah yang saya mau.. Saya tersenyum dalam hati..
Si mbak berjilbab itu tadi, bertanya.. “Gimana, dik? Oke nggak?” Sambil tersenyum, saya menjawab “Bolehlah, mbak..” Lalu, si mbak menawarkan untuk melihatnya. Saya hanya mengangguk. Tampak tenang, padahal kebat-kebit juga..
Ketika ‘si dia’ sudah ada dihadapan, aduh ibuu… Oke punya kok.. Setelah itu, kita berkenalan sebentar. Sekedar mengetahui kecocokan masing-masing. Gak lama, kita mulai membicarakan hal-hal penting lainnya, seperti surat perjanjian, akad dan sejumlah uang yang akan dilibatkan..
Dan sore harinya, ‘si dia’ sudah jadi milik saya. Dengan sejumlah uang tertentu --yang tidak perlu disebutkan disini-- kita melangkah, akadnya pun terucap sudah.. Pokoknya mulai sekarang, kita gak akan pernah terpisah..
Akhirnya, penantian ini berujung juga. Mulai sekarang, kamu yang jadi tempat bersandar, tempat mencurahkan perasaan, kamu yang meringankan beban, menghibur hati dikala duka, penawar rindu pada keluarga.. Aahh.. akhirnya, kamu datang juga.. Biar bukan barang baru, tapi bukan itu yang utama. Karena saya butuh kamu.. My Toshiba Portege…
--Ngaku! Yang salah nebak harus ngaku! Yang mikir aneh-aneh juga ngaku! Huihihi..--