Suka heran sama beberapa teman disini yang terlalu sibuk mengkotak-kotakkan ke-Islam-an seseorang. Suatu hari, saya pernah ngobrol dengan seorang rekan seangkatan disini (walaupun sebenarnya beliau ini adik kelas, karena masih fresh graduate di 2007, sementara saya sudah lulus smu sejak 2004). Tiba-tiba beliau bertanya "Eh, mbak tau gak? si A kan anak salaf mbak.." Saya kemudian memandangnya dengan pandangan setengah gak percaya..
Kejadian berikutnya, di tempat dan waktu yang berbeda. Seorang rekan berkata "Jilbabnya gede banget, kayak anak salaf." Astaghfirullahaladzim.. Padahal beliau ini termasuk golongan mereka yang saya tua-kan, saya hormati karena sudah lebih dahulu bergabung dalam barisan dakwah.
Yang ketiga, ketika saya bertanya tentang toko jilbab yang ada di sekitar kampus. Seorang rekan menanggapi "Oh iya, di daerah A ada toko jilbab. Tapi itu toko jilbab salaf.."
Come on, ukh... That's not really the problem. So what gitu loh, kalo si A anak salaf? So what gitu loh, kalo jilbab saya kayak anak salaf? So what gitu loh, kalo itu tokonya orang salaf? Toh sama-sama muslim kan? Oke lah secara fikroh kita berbeda, tapi perbedaan itu kan tidak menyebabkan kita jadi dua belah pihak yang saling berhadapan? Padahal sebenernya kita kan punya tujuan yang sama, tapi jalan dan cara mencapainya saja yang beda. Iya kan?
11 comments:
Meng"kotak2"an?..NO!
Melingkar?.. YES!
;)
ini harus dibaca oleh dua orang sahabatku.. satu anak salah, satu lagi tarbiyah...
awalnya mereka selal mempermasalahkan "kamu anak salaf", dan "aku tarbiyah"..
kedua-duanya mempuyai perbedaan, namun kedua-duanya mempuyai persamaan..yaitu sama-sama muslim dan sama-sama sahabatku.
terlepas daripada itu, msih banyak juga ukuran pengkotak-kotakan yang lebih besar, namun kita tidak sadar... "saya orang alim, dan kamu bukan.."
atau kalo di suatu kampus yang bernama STIE Jurangmangu kedua kubu yang saling ekslusif selalu berkata, "dia itu kan anak MBM..", atau "dia itu kan anak Akang"...
Mana yang bener???
Sabarrrr... semuanya bener kok, bener menurut manusia kan relatif. Ukuran pahala dan dosa toh bukan kita juri-nya.
Btw, bagaimana di lingkungan baru mbak? Kerasan kan?
@deen
stujuuh..! :p
@apung
betah bgt, sampe2 lebaran ntar g pulang ke palembang.. hiks.. (tp ibu yg ksini, lebaranñ di kebumen)
hmmm.....kayanya ngga bisa komentar untuk yang satu ini.
ngga berkompeten sih...btw sibuk banget yah sampe lama bener ini blog baru diupdate....
http://www.mercubuana-it.org/roninmorgue
Maaf nyelonong :D,
cuma mo ngomentari yang ini
Padahal sebenernya kita kan punya tujuan yang sama, tapi jalan dan cara mencapainya saja yang beda. Iya kan?
Ibarat mo ngebangun mesjid (baik khan), tapi yang satu dengan jalan ngerampok dan yang satu dengan uang hasil jualan sayur dipasar, tentu dua hal ini tidak bisa disamakan khan :).
Jadi kalo tujuannya sama mestinya ditempuh dengan jalan/cara yang sama. Itulah Islam, Kitabnya satu (Alquran) Rasulnya satu (Muhammad) so kenapa harus berbeda???.
kalau berbeda, pasti ada yang menyelisihi dua pedoman diatas.
salam
masmalik
setuju......
Hehehe...bisanya yg ngomong kayak gituan 'Kotak2 dll' tuh anak2 baru semua, masih liat semuanya dengan kacamata Hitam-Putih :D ya diambil bagusnya sajalah. Minimal tigger lebih paham dari mereka kan? Hehehe
salam,
ur bro [Muhammad Ilham]
hobi muslim selalu begitu. lebih parah lagi: saya masuk surga, yang lain masuk neraka, itu selalu yang ada dipikiran orang islam...
piss ah, kalo saya yang namanya ukhuwah islamiyah, sesama muslim itu sodara...
bismilllah
Perkataan Rasulullah kepada putrinya
"Bertakwalah kepada ALLAH, sebaik-baik salaf (pendahulu) bagimu adalah aku"
Ekslusif???
Mungkin kata yang sudah jauh dibuang ke palung mindanao di Filipina
Ekslusif membuat orang pongah
Bukankah yang berhak "menilai" itu hanya Allah, Sang Maha Mengetahui
Ekslusifitas membuat Islam tercerai berai....Apakah salah kalo anak masjid akrab dengan anak warung misal...
Bukankah semua muslim adalah Saudara
Salam buat MonJaLi mbak ya..Tugu juga....lalu Prambanan...terakhir Malioboro.
heeheheheh
@apung:se7.malah gw pernah dijauhi gara2 dulu gaul ma ank akang n mendrkan klub film.but anyway sampe skrgpun bgt.pdhl cuma ak punya pndgan beda ttg program MBM.Eh mgkn ak dianggap g loyal kali.apkh loyalitas slalu ditnjukan dgn manut yg pentg murobi senang?
ah ada2 aja.
Post a Comment